Secara umum jenis bahan limbah untuk produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu bahan limbah berbentuk bangun datar dan bahan limbah berbentuk
bangun ruang. Beberapa kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar akan
diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan
di sini merupakan contoh saja, kalian dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan dan
diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.
1. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun datar.
a. Kerajinan dari Limbah Kulit Jagung
Kulit jagung merupakan limbah pertanian dari tanaman jagung. Kulit jagung kerap kali tidak diperhatikan, bahkan dianggap sampah sehingga biasanya dibuang. Sampah kulit jagung bisa menjadi benda kerajinan yang sangat bernilai dan bisa mendatangkan keuntungan.
b. Kerajinan dari Limbah Plastik
Apakah di lingkunganmu banyak sampah plastik yang menumpuk? Kalian
bingung untuk memanfaatkannya? Kita tahu bahwa sampah plastik termasuk
dalam sampah anorganik yang sulit diurai oleh mikroorganisme, butuh Waktu bertahun-tahun supaya plastik dapat terurai dan akhirnya menyatu dengan tanah. Oleh karena itu, sebaiknya sampah plastik tersebut dimanfaatkan untuk karya kerajinan. Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar limbah
plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
c. Kerajinan dari Limbah Daun Pelepah Pisang
Sebagian besar masyarakat menganggap daun pelepah pisang kering adalahsampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang daun pelepah pisang kering hanya dibakar begitu saja karena dianggap sampah yang mengotori kebun. Namun daun pelepah pisang kering dapat dijadikan sebagai kerajinan yang indah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering sebaiknya
menggunakan daun yang berwarna kuning hingga daun yang berwarna coklat dan benar-benar kering.
d. Kerajinan dari Limbah Kertas
Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering, hal ini karena kertas mudah terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air,namun jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan, kertas tersebut dapat diolah sedemikian rupa sehingga tidak mudah hancur. Caranya yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin/ politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Limbah kertas dapat digunakan sebagai benda kerajinan dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat,dan teknik gulung(pilin). Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang,vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak,boneka, dan masih banyak lagi.
Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.
a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai
Sebagai benda pakai, produk kerajinan yang dibuat mengutamakan fungsinya,
adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai
benda pakai.
b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias
Produk kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat
dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan. Berikut contoh karya
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda hias.
Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar.Produk kerajinan di suatu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Dari
daerah manakah kalian berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahahnya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat
dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya:
a. Daerah pesisir pantai atau laut
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak tersedia adalah sisik ikan,daun pandan, daun kelapa dan lainnya.
b. Daerah pegunungan
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras
seperti salak, kulit pete cina, dan lainnya.
c. Daerah pertanian
Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami
padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
d. Daerah perkotaan
Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan
biasanya kertas, kardus, serbuk gergaji, serutan kayu, plastik, mika, danlainnya.
Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar sangat bermanfaat untuk bahan
pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah
berbentuk bangun datar secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara
manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut:
a. Pemilahan bahan limbah
Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.
b. Pembersihan limbah
Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.
c. Pengeringan
Limbah basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.
f. Finishing
Bahan limbah yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara,seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda,atau diamplas.